Gercep, Polisi Bersama Dinkes Bondowoso Tangani Santri di Bondowoso Yang Terserang Muntaber Masal

    Gercep, Polisi Bersama Dinkes Bondowoso Tangani Santri di Bondowoso Yang Terserang Muntaber Masal

    BONDOWOSO, - Jumlah santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Bondowoso yang menjadi korban gejala muntaber massal bertambah.

    Jika pada Selasa (4/7/2023) korbannya mencapai 102 orang, data  terbaru menunjukkan jumlah korban bertambah 27 orang.

    "Jumlah santriwati yang bergejala per Rabu (5/7/2023) pukul 13.00 WIB sebanyak 129 santriwati, " kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso, Kamis (6/7).

    Dari jumlah itu, 89 santriwati di antaranya dirawat inap dan 40 sisanya menjalani rawat jalan.

    Sementara itu Kapolres Bondowoso, AKBP Bimo Ariyanto, SH. S.I.K melalui  Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Joko Santoso menjelaskan, rata-rata santriwati yang menjadi korban bergejala mual, muntah, diare dan demam tinggi di atas 38 derajat Celcius.

    Polisi kemudian mengamankan 21 barang bukti di Ponpes Kauman Blok Alhasani Alathifi (khusus santriwati) tersebut.

    "Di sana kami mengamankan sisa makanan seperti soto, tahu, tempe, snack, sate serta bumbu dan peralatan dapur yang habis dipergunakan, "ujar AKP Joko saat dikonfirmasi di Mapolres Bondowoso, Kamis (6/7/2023).

    Selain menguji lab puluhan barang bukti itu, Polisi juga mengorek keterangan sejumlah saksi di TKP.

    "Kami mintai keterangan dari saksi juru belanja, juru masak, juru packing yang menyajikan makanan untuk santri, "terang AKP Joko.

    Hasil pemeriksaan sementara, gejala muntaber sebenarnya muncul diawali dari kalangan santri putra setelah momen idul Adha beberapa waktu lalu.

    "Langkah-langkah kita selanjutnya yaitu melakukan pendalaman dan pemeriksaan medis di laboratorium, "jelas AKP Joko.

    Di tempat terpisah, Dokter pelaksana di RSUD Bhayangkara Bondowoso, dr. Ramadhan Sudiono menuturkan, rata-rata santriwati yang menjadi pasien mengalami peningkatan jumlah sel darah putih di atas 10 ribu.

    "Rata-rata sel darah putihnya naik menjadi 11-14 ribu. Jadi dipastikan ada infeksi bakteri di sistem pencernaannya, " ucap dr.Ramadhan.

    Ketika diperiksa, ditemukan serangan bakteri Salmonella Typhosa yang biasa menyebabkan penyakit Tyfus.

    "Penyebaran dari bakteri Salmonella Typhosa ini bisa berasal dari alat makan, bahan makanan dan lingkungan yang tidak bersih, " tutur dr.Ramadhan.

    Oleh sebab itu, maka disimpulkan jika ratusan santriwati yang bergejala muntaber itu bukan keracunan.

    "Bukan keracunan tapi akibat terinfeksi bakteri di bagian lambung, " terang dr. Ramadhan.

    Pada kasus serupa yang tidak tertangani, lanjut dr. Ramadhan, bakteri Salmonella Typhosa bisa menyebabkan kematian.

    "Akibat hancurnya dinding lambung dan terjadi pendarahan. Meskipun kasus kematian akibat bakteri sangat jarang, " pungkasnya. (*)

    bondowoso
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Hadir Beri Solusi, Polisi RW Bantu Anak...

    Artikel Berikutnya

    Polisi Bersama TNI dan Warga Kompak Cegah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami